Rabu, 27 Januari 2010

Sikap Jantan


Bacaan hari ini: Yunus 1:4-17
Ayat mas hari ini: Mazmur 32:5
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 19-20; Matius 18:21-35

Terkadang ada orang yang suka salah kaprah dalam mendefinisikan konsep “bersikap jantan”. Mereka berpikir bahwa sikap jantan itu identik dengan merokok, memiliki tato di lengan, atau berani berkelahi dengan siapa saja. Padahal sikap jantan artinya berani berbuat berani bertanggung jawab, jadi tidak ada kaitan dengan hal-hal lahiriah.

Yunus mengajarkan kepada kita sebuah contoh tentang bersikap jantan yang sesungguhnya. Sikap tersebut muncul tatkala Tuhan mendatangkan badai besar yang menghantam kapal yang ia tumpangi. Para penumpang kapal berteriak ketakutan. Bahkan, nakhoda kapal meminta agar Yunus ikut berseru kepada Allahnya, untuk memohon keselamatan (ayat 6). Dalam situasi seperti itu Yunus bisa saja bersikap tidak peduli. Apalagi ia masih bisa tidur nyenyak dan tidak terganggu dengan segala guncangan yang terjadi. Toh pada saat itu tak seorang pun tahu bahwa badai tersebut terjadi karena Allah sedang “mengejar” dirinya, sehingga ia harus bertanggung jawab. Namun, Yunus bukanlah orang seperti itu. Dengan jantan ia mengakui bahwa badai tersebut terjadi akibat ulahnya—ia bersalah kepada Allah. Ia pun bukan sekadar mengakui kesalahan, melainkan juga rela menerima konsekuensi kesalahannya, yaitu dilempar ke laut. Itulah sikap jantan: berani mengakui kesalahan dan menerima konsekuensinya. Sikap jantan Yunus patut kita acungi jempol.

Tidak mudah untuk mengakui kesalahan kita. Dan, lebih tidak mudah lagi untuk berani menanggung konsekuensi dari kesalahan kita. Akan tetapi, sikap demikianlah yang harus kita tunjukkan jika kita ingin disebut sebagai orang yang bersikap jantan.

ORANG YANG JANTAN BERANI MENGEVALUASI DIRINYA SENDIRI, BAHKAN KETIKA IA BERBUAT SALAH

Penulis: Riand Yovindra

Tidak ada komentar: