Sabtu, 29 Agustus 2009

AIR RAHMAT

Jakarta - Asyik! Kini minum bukan perkara sulit lagi. Tak perlu beli sebotol air mineral yang cukup mahal. Juga tak perlu memasak air di atas kompor. Cukup dengan menetesi segelas air mentah dengan air RahMat, glek glek glek, air itu sudah bisa dinikmati. Murah, mudah dan sehat (RahMat) lagi! Air RahMat mengandung larutan sodium hypochlorite sebesar 1,25 persen. Kandungan zat kimiawi itu dijamin berkhasiat membunuh bakteri penyebab penyakit yang ada di air mentah. Air RahMat bisa mengubah kualitas air, tapi tidak mengubah warna dan rasa. Air RahMat ini diluncurkan di kantor Menko Kesra di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2006). Hadir dalam acara ini Menkes Siti Fadillah Supari dan Dubes AS untuk Indonesia B Lynn Pascoe. Air RahMat dikembangkan melalui riset yang intensif lebih 10 tahun oleh US Center for Desease Control. Temuan ini dikembangkan dengan menggunakan dana dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Di Indonesia, air RahMat didistribusikan oleh PT Dos Ni Roha dan diproduksi oleh PT Tanshia Consumer Products. Publik bisa mendapatkan larutan ini dengan harga Rp 4.000 untuk air RahMat sebanyak 100 ml. Air sebanyak itu bisa memurnikan 600 liter air. Air RahMat dikemas dalam botol kecil, seperti botol obat tetes mata. Warnanya putih. Yang dijual di pasaran, tutupnya kerucut warna biru. Di dalam stiker botol itu terdapat cara penggunaan, yaitu: siapkan air dalam wadah, sebaiknya berleher kecil atau menggunakan kran. Teteskan air RahMat sebanyak 4 tetes untuk 1 lier air, 19 tetes untuk 5 liter dan 38 tetes untuk 10 liter air. Tuangkan air RahMat ke dalam wadah berisi air. Kocok/aduk selama 30 detik, lalu diamkan selama 30 menit. Siap diminum. Perhatian: jangan diminum langsung. Bila tertelan, segera minum air sebanyak-banyaknya. Dianjurkan memakai air bening/jernih. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Bila terkena mata, cuci dengan air. Hindarkan dari cahaya matahari. Simpan di tempat sejuk dan segera tutup kembali setelah pakai. Sebaiknya tidak menggunakan wadah yang menggunakan besi, seng atau aluminium. Dalam acara launching air RahMat, ditampilkan seorang siswa SD Al Ihza Tangerang yang mendemonstrasikan cara penggunaan larutan itu. Dia membawa jeriken yang kata dia berisi air mentah 5 liter yang diambilnya dari kran. "Saya tetesi air RahMat, saya kocok 30 detik, lalu didiamkan 30 menit, baru bisa diminum," kata siswa SD itu. Pembawa acara lalu bertanya, mengapa didiamkan 30 menit? Siswa SD menjawab, "Ini untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalam air. "Ini sangat murah sehingga dapat membantu mengurangi beban masyarakat, kan nggak perlu dimasak lagi," ujar Menkes Siti Fadilah Supari. Namun Menkes mengakui, perlu sosialisasi intensif untuk mempromosikan air RahMat. "Pasti orang-orang akan merasa aneh kalau tiba-tiba bisa minum langsung air dari kamar mandi yang sudah ditetesi dengan air RahMat ini," papar Menkes. Air RahMat baru dijual secara luas pada akhir Februari ini di Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DKI Jakarta. Nantinya produk ini didistribusikan melalui jalur tradisional seperti warung, kios dan apotek. Juga lewat non-tradisional seperti LSM, bidan, kader kesehatan, dsb. Anda tak sabar mencoba? (nrl/)

Sumber : Nurvita Indarini - detikNews

Tapi kita Perlu tau lebih dalam tentang kandungan Air Rahmat. kita bisa lihat di Wikipedia.Nah ada suatu hal yang agak bikin gw mendelik waktu baca artikel di Wikipedia:
===
Water treatment

For shock chlorination of wells or water systems, a 2% solution of household bleach is used. For larger systems, HTH is more practical because lower rates can be used. The alkalinity of the sodium hypochlorite solution also causes the precipitation of minerals such as calcium carbonate, so that the shock chlorination is often accompanied by a clogging effect. The precipitate also preserves bacteria, making this practice somewhat less effective.

Sodium hypochlorite has been used for the disinfection of drinking water. A concentration equivalent to about 1 liter of household bleach per 4000 liters of water is used. The exact amount required depends on the water chemistry, temperature, contact time, and presence or absence of sediment. In large-scale applications, residual chlorine is measured to titrate the proper dosing rate. For emergency disinfection, the United States Environmental Protection Agency recommends the use of 2 drops of 5%ac household bleach per quart of water. If the treated water doesn't smell of bleach, 2 more drops are to be added.

The use of chlorine-based disinfectants in domestic water, although widespread, has led to some controversy due to the formation of small quantities of harmful byproducts such as chloroform.
===

Gw yg agak merinding ngeliatnya tuh karena ternyata Sodium hypochlorite adalah "bleach" atau pemutih yang biasa digunakan sbg pemutih pakaian. Salah satu kontroversi dari penggunaan Sodium hypochlorite sebagai pensteril air adalah efek samping timbulnya klofororm sebagai "byproduct" dari Sodium hypochlorite.

Ada lagi yang bikin gw merinding:
===
US Government regulations (21 CFR Part 178) allow food processing equipment and food contact surfaces to be sanitized with solutions containing bleach provided the solution is allowed to drain adequately before contact with food, and the solutions do not exceed 200 parts per million (ppm) available chlorine (for example, one tablespoon of typical household bleach containing 5.25% sodium hypochlorite, per gallon of water). If higher concentrations are used, the surface must be rinsed with potable water after sanitizing.
===

Di artikel diatas dikatakan, boleh2 aja mensterilisasi makanan menggunakan "bleach", dengan catatan "bleach" yang digunakan harus mengalir (berarti tidak boleh direndam?) dan kalau dalam konsentrasi yg agak tinggi, harus dibasuh dengan air lagi.


Sumber : Forum Kaskus

2 komentar:

wiena mengatakan...

Wah... infonya kurang lengkap Mas. CaCO3 terbentuk kalo dari air bakunya sendiri mengandung kapur, jadi kalo sudah sampai terjadi pengendapan berarti dari air asalnya.. bukan dari Air Rahmatnya. Kalo air tersebut direbus yang ada mengerak di panci rebusan, didaerah gresik atau sebagian surabaya kdr kapurnya tinggi.
Chloroform terbentuk by product dari khlorinasi methane...yang perlu dilihat spt air baku kita jarang yang mengandung bahan kimia...
Air Rahmat sendiri kandungannya NaOCl, dimana didalam air akan terurai menjadi NaCl (garam dapur) dan [O] aktif yang berfungsi untuk membunuh kuman.
Syarat air baku untuk air minum bisa dilihat di Permenkes no 907/th 2002. Atau hubungi dinkes terdekat.
Kalo mau lebih lengkap dan tanya2 lebih jauh bisa ke www.airrahmat-indonesia.com kalo gak dpt hubungi bebas pulsa 0800-1-000711.

fans berat Air Rahmat
..udah 5 th lho gue + kel pake Air Rahmat :)

wiena mengatakan...

Eh ada lagi yang ketinggalan...
Dibilang pada food industri tidak boleh lebih dari 200 ppm... yippi... gak usah merinding wong Air Rahmat itu dari dosis pemakaian kalo dihitung secara teoritis hanya 1.8 ppm... jauh kan ... tapi efektif.. terbukti.. depkes telah melakukan uji bakteri terhadap pemakaian Air Rahmat dan dinyatakan lulus....

semoga bermanfaat ya....