Minggu, 08 November 2009

Cara Pas Merawat Jas, Bau, Waktunya Mencuci

Bagi pria evergreen, memakai jas ketika hadir di acara formal bisa memberikan poin plus. Penampilan jadi berwibawa, cocok dengan suasana. Tapi, banyak orang enggan menjatuhkan pilihan berbusana pada jas. Alasannya ribet saat mencuci atau menyetrika. Padahal, kalau tahu caranya, merawat jas bukan hal susah.

Menurut Director of Rooms Hotel Bumi Surabaya T. Saragih, yang pertama harus diperhatikan sebelum mencuci jas adalah jenis kain. "Paling tidak, kita dapat melihat di label cara perawatan yang biasanya tertera pada jas. Jenis kain memengaruhi cara perawatan," paparnya.

Andai jas tidak dibuat pabrikan atau jasa tailor, si pemilik jangan segan-segan bertanya, terutama soal cara mencuci. "Ada jenis kain yang tidak bisa dicuci washing (air, Red). Harus menggunakan dry clean," tuturnya.

Jenis kain itu, tambah dia, adalah wol. Jika dipaksa dengan air, jas bakal mengerut dan bergelombang. "Kondisi tersebut tidak bisa diperbaiki," imbuh dia.

Hal senada diungkapkan oleh Yoe Ming, pemilik Luwes Tailor & Textile. Menurut dia, jenis wol sangat sensitif dengan air. Bahkan, kala hujan, pemilik jas jenis itu harus menghindari air yang turun dari langit tersebut. "Kalau tidak bisa, menyusut ukurannya," tuturnya.

Cara mencuci, terang dia, lebih baik diinformasikan kepada orang yang tinggal serumah. Biasanya, orang yang tidak tahu menganggap mencuci harus menggunakan air. Padahal, ada juga pencucian kering. Saragih menyatakan punya pengalaman pribadi tentang salah mencuci. "Untung, itu cuma dasi," tegas pria satu anak tersebut.

Kala itu dia masih tinggal satu atap dengan sang ibu. Karena melihat dasi Saragih lama di gantungan baju setelah dipakai, sang ibu berinisiatif mencuci. Asumsinya, mencuci pasti menggunakan air. "Saya pulang kerja, lihat di jemuran, dasi sudah menggelembung-gelembung. Dasi sudah rusak," kenang pria yang hari ini berulang tahun ke-48 tersebut.

Selain cara yang tepat, yang harus diperhatikan adalah waktu mencuci. Menurut Saragih, seharusnya pencucian jas tidak terlalu sering. "Barometernya adalah bau. Jika sudah bau, harus cuci. Kalau menunggu kotor, bisa terlalu lama. Kebanyakan, jas warna gelap nggak kelihatan kotor," tutur Saragih.

Setelah mencuci, perawatan jas yang perlu diperhatikan berikutnya adalah cara menyetrika. Menurut Saragih, jas jangan disamakan dengan pakaian pada umumnya. Pada pakaian itu, tambah dia, harus tidak ada bekas lipatan. Misalnya daerah kerah. "Biasanya, orang menyetrika kerah hingga terlihat lipatan. Untuk jas, hal itu tidak boleh," ungkapnya.

Untuk menggosok, ujar Saragih, yang harus diperhatikan adalah suhu setrika. Pemilik jas harus memperhatikan level derajat yang ada. "Jika tidak ada petunjuk suhu untuk jas, perhatikan jenis kain. Biasanya, pada setrika ada pengatur suhu berdasar jenis kain," ungkapnya.

Untuk membuat jas bertahan lebih lama, faktor penyimpanan harus diperhatikan. Saragih menjelaskan, melipat lalu menumpuk jas dalam lemari harus dihindarkan. Kondisi tersebut membuat jas lembap. Efeknya, mudah muncul jamur. "Biasanya, ada tempat sendiri untuk jas. Simpan dengan menggantung dalam lemari. Jangan lupa gunakan silica gel untuk menghindari jamur," ucapnya.

Agar lebih awet, kadang-kadang keluarkan jas dari tempatnya untuk diangin-anginkan. "Tujuannya, sirkulasi udara kain lebih baik." (dio/ayi)

Yang Harus Diperhatikan:

Barometer waktu pencucian jas adalah bau. Jika sudah berbau, baru dicuci.

Untuk mencuci, lihat label cara perawatan yang menempel di bagian dalam jas. Apakah, harus menggunakan dry clean atau washing (dengan air). Kalau bingung, tak ada salahnya bertanya kepada tailor atau orang yang mengerti jenis kain.

Saat merapikan jas dengan setrika, perhatikan faktor suhu panas. Saat menyetrika, jangan membuat bekas lipatan. Terutama di daerah kerah.

Jika terkena noda, pertolongan pertama adalah ambil kain, lalu masukkan ke air hangat. Kemudian, tempelkan kain itu ke jas. Jangan digosok karena noda bisa makin melebar.

Seandainya tidak bisa hilang, jangan menggosok jas dengan sikat. Tindakan itu bisa merusak kain jas. Serahkan masalah tersebut kepada ahlinya.

Untuk penyimpanan, jas jangan dilipat. Simpan dalam lemari dengan digantung. Bagian dalam jas bisa diisi silica gel untuk menghindari jamur. Seandainya jarang dipakai, seminggu sekali keluarkan jas untuk diangin-anginkan.

Proses Laundry Hotel Bumi Surabaya

Checking dan sortir. Proses ini dilakukan untuk melihat keadaan jas. Terutama bagian kancing yang jika tidak tahan dengan solvent (bahan kimia untuk pencucian), semua kancing dilepas.

Cek noda. Noda dibersihkan dengan cleaning spotting. Yakni, noda disedot dengan alat khusus.

Dry clean. Proses ini berlangsung selama 30 menit.

Steam finisher body. Fungsinya, membentuk jas sesuai dengan bentuk badan dengan menggunakan asap.

Press steam. Level tekanan soft sehingga bisa menghilangkan kerutan pada kain.

Sumber : http://www.jawapos.co.id

Tidak ada komentar: